Aku suka dengan cerita2 kehidupan rumah tangga seseorang. Bukan karena kepo atau apa ya ngurusuin kehidupan rumah tangga orang, tapi, dari kisah kehidupan rumah tangga mereka bisa menjadi pelajaran untuk diri sendiri, rumah tangga kami. Apa yg bisa kami ambil dari kehidupan mereka untuk dicontoh yg baik2nya.
Berawal dari tahun 2009 lalu, seseorang ini orang yg cukup dekat denganku. Tepat di awal tahun saat itu, dia menemukan jodohnya. Dia menikah dengan seseorang. Karena mereka berdua anak pertama, dan si perempuan anak orang berada, jadi, acara pernikahan dan riesepsi jelas diadakan semeriah mungkin.
Sebut saja si perempuan dgn R, dan si lelaki dgn T. Awal2 mereka menikah, kehidupannya ya bahagia2 aja, ya seneng2 aja. Tapi, sampai dengan tahun ke-6 pernikahan mereka, belum juga dikaruniai anak. Tahun pertama mereka menikah keadaan baik2 aja, tahun ke-2 timbullah masalah. Si T ini ternyata memanfaatkan warisan si R. Si R ini hanya berdua saudara dan sama2 perempuan. Ayahnya sudah meninggal sebelum mereka menikah. Otomatis, ortu si R ninggalin byk aset dan tabungan yg byk. Meras si R punya harta banyak dari warisan, oleh si T dimanfaatkanlah itu tabungan yg hampir ada 1 Milyar banyaknya. Dengan uang hasil itu, si T ini membuat usaha di kampung halamannya. Sampai tabungan si R ini hanya bersisa 200 ribu. Riut? Jelas. Ibunya si R jelas murka, tapi memang si T ga tau malu dan mulut manis, dia minta maaf dan janji bakalan ngembaliin uang yg dia pake. Kemudian, ditahun berikutnya, si T ini dimasukan ke sebuah kantor Pegawai Negeri, tapi tanpa memberitahukan status yg asli, bahwa dia sudah menikah ke kantor tersebut. Mungkin, saat itu si R karena mengganggap suami dan harus nurut sama suami, jadi ga protes juga, karena si R juga berpenghasilan sendiri.
Atas kejadian si T menggunakan uang warisan si R sampai tak bersisa itu, hubungan si T dengan keluarga besar R jadi sangat renggang. Om si R murka dengan T, saking bencinya, sampai ga mau ketemu sama sekali. Kalau ada acara keluarga pun, si T ga pernah ikut lagi. Sampai akhirnya pada awal 2016, aku kaget dapat kabar dari si R nya langsung, bahwa si T ternyata selingkuh dgn perempuan yg ga dikenal si R, dan sudah menikah dgn perempuan tersebut, dan si perempuan itu sedang hamil anak si T. Hancur kah si R? Jelas, hancur, merasa dikhianati, tapi R tidak ingin menunjukan pada T dan istri selingkuhnya si M. Si M ini merasa benar, meneror si R dgn berbagai sms, dan mengirim foto2 surat nikah mereka. Yg ternayata semua berkas si T saat hendak menikahi si M adalah palsu semua. Akhirnya si R mengajukan gugatan cerai ke T. Sampai akhirnya putusan cerai tersebut dikabulkan hakim dengan jangka waktu 2 tahun. Akhir 2018, mereka resmi bercerai secara hukum negara.
Allah tidak tidur, Allah Maha Adil, dan Allah Maha Segalanya. Allah mendengarkan doa setiap umatnya, bahkan yg teraniaya sekalipun.
Mei 2020 tadi, si R kirim screenshootan direct message ig nya dia ke aku. Ternyata, itu chatnya si M, istri selingkuhannya si T. Untuk apa si M mengirimi pesan ke R? Ternyata meminta maaf atas apa yg telah dia lakukan, yg dulu dia perbuat ke R walaupun dia saat itu tidak tau bahwa si T sdh memiliki istri. Kenapa jadi meminta maaf? Ya, itu tadi. Semua doa R dijawab oleh Allah. Hukum tabur tuai berlaku, karma is real. Si M diselingkuhi T dengan perempuan lain. Merasa beruntungkah R atas kejadian ini? Sedikit banyak sangat merasa beruntung, R bercerai dengan T tanpa ada anak, sedangkan M bercerai dengan T meninggalkan anak laki-laki 2 orang dan masih sangat kecil2. Dan M ditinggalkan T tanpa pekerjaan seperti ketika R ditinggalkan T.
Saat ini, R bahagia dengan kehidupan dan pekerjaannya sebagai dosen di salah satu universitas swasta di sini. Dan semoga, R mendapatkan jodohnya kembali, mendapatkan laki2 yg beriman, bertanggung jawab dan sayang dengan R.
